Memupuk Jiwa Nasionalisme Dari Yogyakarta*
Oleh : Muhammad Budi Setyoputro**
Abstrak
Yogyakarta berperan penting dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dalam mempertahankan kemerdekaan, Yogyakarta sempat menjadi ibu kota Negara Republik Indonesia. Karena banyaknya peristiwa penting merebut dan mempertahankan kemerdekaan, Yogyakarta dikenal semangat kemerdekaan, seperti diakui oleh Proklamator Soekarno. Banyak jejak para pahlawan di Yogyakarta, diantaranya Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Ki Hadjar Dewantoro, KH Ahmad Dahlan, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dan Jenderal Sudirman. Mereka memiliki peran begitu penting dalam melawan penjajah. Sultan Agung yang berkali-kali kali melawan VOC Belanda yang sering kali memonopoli pada pembelian hasil petani. Pangeran Diponegoro memperjuangkan keadilan dengan melawan penjajah Belanda yang menyerobot tanah-tanah rakyat dan bangsawan. Semangat mencerdaskan bangsa yang ditunjukkan oleh Ki Hadjar Dewantoro dengan membangun Taman Siswa. KH Ahmad Dahlan yang melalui perjuangan religiusnya dengan membangun Muhammadiyah untuk melawan kebodohan melalui Organisasinya. Keikhlasan Sri Sultan Hamengku Buwono IX menggabungkan wilayahnya ke NKRI menjadi contoh pengorbanan yang luar biasa. Demikian pula dengan Jenderal Sudirman, dengan keprihatinan mempertahankan kemerdekaan.
Semangat kemerdekaan yang ditunjukkan tersebut dapat dijadikan contoh semangat nasionalisme sekaligus pembelajaran bagi generasi muda, termasuk dalam menghadapi era globalisasi yang menunjukkan adanya persaingan bebas. Di era tersebut tantangan kian kompleks dapat menggerus budaya apabila tidak dapat mempertahankan gempuran-gempuran dari luar. Meningkatnya pengetahuan teknologi informasi membuat semakin mudahnya bertukar informasi. Perlu peran dalam generasi saat ini untuk bijak dalam mendapatkan informasi tersebut. Banyaknya pertikaian disebabkan oleh informasi yang tidak benar. Disinilah peran-peran generasi saat ini untuk menunjukkan semangat nasionalismenya dengan mencegah beredarnya informasi hoax tersebut untuk menjaga persatuan.
Generasi muda perlu mempunyai kompetensi dalam memajukan negara Indonesia. Di era modern ini kesempatan besar untuk membangun negara Indonesia ke arah lebih baik. Semangat nasionalisme ini harus digelorakan generasi muda sehingga dapat menyelesaikan masalah kekiniannya. Dengan bervisioner kedepan berinovasi, kreatif dan menyusun strategi sehingga dapat mengatasi ancaman persaingan global dan juga tekanan asing melalui berbagai bentuk, baik ekonomi, politik, budaya dan ancaman teritorial.
* Juara III Lomba Karya Tulis Wawasan Kebangsaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Daerah Istimewa Yogyakarta bertema “Narasi Nasionalisme dari Perspektif Generasi Muda” dalam rangka memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 Tahun 2016.
** Tentang Penulis
Penulis, Muhammad Budi Setyoputro, adalah mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Jurusan Geologi angkatan tahun 2015, lahir di Yogyakarta tanggal 24 Juli 1997